Debat Ke-4 Soal Pembangunan Berkelanjutan, Fahira Ungkap Tujuh Isu Pentingnya

Batara.info | Walau debat keempat Pilpres 2024 (debat kedua antarcawapres) baru akan berlangsung 21 Januari 2024 mendatang, tetapi publik diharapkan mulai melemparkan wacana atau diskursus terkait isu-isu apa saja yang penting dibahas dalam debat yang bertemakan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, diskursus publik terkait isu-isu pembangunan berkelanjutan penting untuk mulai didengungkan agar jalannya perdebatan nanti sesuai dengan isu kekinian dan apa yang menjadi concern masyarakat kebanyakan.

Tema debat keempat yang akan menghadirkan cawapres ini sangat strategis. Ini karena, mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkelanjutan secara ekologis yang berakar pada lingkungan yang terkait hidup, keadilan sosial, dan demokrasi akar rumput bukan lagi sebuah pilihan tetapi keharusan.

Namun, sayangnya paradigma pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya mempraktikkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Tema debat keempat ini idealnya diawali dengan adanya kesadaran ketiga paslon yang dipacu kondisi nasional kita dimana terjadi berbagai kerusakan lingkungan hidup akibat pembangunan yang terlalu berorientasi pertumbuhan. Debat juga bisa dimulai dari kondisi pembangunan yang eksploitatif sehingga mengancam kelestarian lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat adat dan desa serta persoalan agraria yang melahirkan konflik vertikal dan horizontal,” ujar Fahira Idris di Jakarta (10/1/2024).

Menurut Fahira Idris setidaknya ada tujuh isu penting yang perlu disinggung oleh para cawapres dalam debat keempat nanti. Ketujuh isu tersebut adalah, pertama kemakmuran di Indonesia harus berasal dari ekonomi yang bervariasi, rendah karbon, dan berbasis jasa, bukan dari eksploitasi modal manusia dan alam.

Kedua, Strategi Indonesia untuk beralih sepenuhnya dari ketergantungan pada sektor ekstraktif dan diganti menjadi energi terbarukan, teknologi dan layanan yang inovatif. Ketiga, komitmen rehabilitasi ekologi yang masif untuk memulihkan hilangnya hutan yang kaya spesies serta terumbu karang yang terjadi saat ini.

Keempat, bagaimana menjadikan sektor berbasis pertanian dan perikanan menjadi arus utama ekonomi kerakyatan. Kelima, Indonesia menjadi negara terkemuka di dunia dalam ekowisata dan teknologi berbasis keanekaragaman hayati serta menjadi negara dengan pendapatan ekspor yang kuat.

“Isu penting lainnya atau isu keenam yang harus diuraikan cawapres saat debat nanti adalah strategi pemanfaatan panas bumi, tenaga surya, dan tenaga air bersama-sama dengan biofuel, daur ulang, dan efisiensi energi untuk memastikan ketahanan pangan dan energi. Isu terakhir yang penting juga dibahas adalah strategi bagaimana agar lintasan emisi gas rumah kaca tahunan Indonesia tetap berada di jalur yang terus menurun,” ujar Fahira Idris yang juga Caleg DPD RI Dapil DKI Jakarta ini.

[ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *