BENANG MERAH PROGRAM JALUR SUTRA LAUT, PILPRES DAN PULAU REMPANG

Batara.info | Mendekati waktu perhelatan Pilpres , rezim terlihat agak panik , beberapa proyek atau pekerjaan yang dikerjasamakan dan didanai Program Jalur Sutra Laut , ada beberapa yang masih mangkrak atau tertunda pelaksanaannya . Salah satunya proyek ECO CITY di Pulau Rempang , padahal per Juli 2023 , pemerintah telah menerima dana dari Cina untuk membiayai proyek atau pekerjaan tersebut sebesar 325,95 Triliun .

Sedang kelanjutan proyek yang di inisiasi Xi Jinping tersebut sangat bergantung pada siapa yang unggul pada pemilihan presiden yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi .

banner 336x280

Sementara upaya rezim untuk dapat mempertahankan kekuasaan melalui orang sendiri yang akan bertarung di pilpres agar dapat melanjutkan proyek- proyek yang telah dikerjasamakan , terkendala oleh kekecewaan masyarakat terhadap rezim , yang kebijakannya cenderung berpihak pada oligarki atau pengusaha yang menjadi pelaksana proyek atau perpanjangan tangan Cina di Indonesia untuk mendominasi perdagangan dunia .

Pengusiran paksa seluruh penduduk yang tinggal di Pulau Rempang oleh rezim , menjadi indikasi kepanikan rezim tersebut , yang khawatir akan tertundanya seluruh kegiatan proyek – proyek yang telah dikerjasamakan karena ada revisi dan negoisasi ulang bahkan kemungkinan dibatalkannya , seluruh proyek OBOR , oleh pemenang pilpres pengusung perubahan .

Sesungguhnya penguasaan Pulau Rempang yang berbatasan dengan laut China Selatan dan dilintasi oleh jalur sutra laut , adalah target utama Cina untuk menguasai sepenuhnya melalui program OBOR , bukan tidak mungkin kedepan , akan menjadi pintu gerbang untuk menguasai Pulau Galang yg telah terintegrasi dg Pulau Rempang dengan jembatan dan pulau – pulau lain disekitarnya .

Jadi penguasaan Pulau Rempang jangan hanya dilihat sebagai investasi bisnis yang bermanfaat untuk menambah pundi – pundi devisa bangsa atas kegiatan ekonomi yang terjadi diatasnya , tapi juga harus dilihat sebagai awal hilangnya kedaulatan teritorial wilayah Pulau Rempang dan budaya asli melayu masyarakat Rempang yang menjadi asset bangsa .

Marwan Batubara Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS), dalam kanal youtube menyebut ada lagi yang lebih penting , dari penguasaan sepenuhnya Pulau Rempang oleh Cina , yakni , kepentingan ekspansi wilayah ekonomi , penyebaran penduduk, dan implementasi penyebaran Proyek OBOR Cina yang saat ini disederhanakan namanya menjadi Belt Road Initiatif . ( Yunan Arif )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *