Golkar Yakin Penanaman Mangrove Berkala jadi Solusi Hadapi Abrasi di Jakarta

Batara.info | Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menyatakan, Jakarta memiliki tantangan dalam menangani kawasan pesisir, salah satunya adalah abrasi.

Hal ini menyebabkan hilangnya ekosistem di wilayah itu yang berdampak hilangnya sebagian daerah pesisir.

Mengenai persoalan abrasi tersebut, Zaki mengatakan, hal itu bisa diatasi dengan salah satunya melakukan penanaman mangrove secara berkelanjutan.

“Kita akan lakukan penanaman mangrove secara konsisten, tidak setengah-setengah. Hal ini yang menyebabkan abrasi, inkonsistensi penanaman mangrove,” ujarnya, dikutip dari wartawan, Kamis (30/11/2023).

Zaki mengaku sudah pernah mengubah daerah abrasi dengan kualitas air menurun, di sekitar Pantai Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Bang Zaki menginisiasi penanaman hutan mangrove pada lahan seluas 26,9 hektar.

Desa Ketapang pun kembali produktif dengan usaha tambak karena kualitas air yang membaik.

“Tata kelola yang baik di kawasan pesisir bukan hal yang mudah dan memerlukan konsistensi.”

“Menyadarkan masyarakat, laut dan pesisir adalah satu kesatuan yang bisa menghadirkan kehidupan yang lebih baik,” katanya.

Adapun di Jakarta, upaya pencegahan masuknya air laut ke permukiman warga lewat tanggul tidak terlihat hasilnya.

Justru tanggul yang mengalami kerusakan karena tidak mampu membendung air laut.

Selain itu, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta tersebut memahami penggunaan air tanah menurunkan permukaan tanah, untuk itu dirinya membangun saluran pipa komunal PDAM di daerah pesisir.

“Tanah terus turun itu karena penggunaan air tanah berlebihan. Makanya di pesisir itu kita lakukan pembangunan pipa komunal untuk mengurangi penggunaan air tanah,” ujarnya.

Jakarta sekarang ini juga harus memunculkan kekuatan pantai dan laut, ini sangat signifikan untuk membangun sektor ekonomi.

Misalnya membangun perekonomian di Kepulauan Seribu.

“Kita akan memperbaiki akses mobilitasnya dulu. Sebab jika tidak, maka potensi Kepulauan Seribu tidak akan optimal,” kata Bupati Tangerang dua periode tersebut. [Golkar/ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *