Batara.info | Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin hadir dalam acara Persiapan Keberangkatan (PK) bagi penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang merupakan bagian penting dari persiapan para peserta penerima LPDP di Jakarta pada Senin (26/2/2024).
Pada acara tersebut, Menkes Budi memberikan pembekalan dan berdiskusi langsung bersama peserta PK penerima LPDP. Dalam dialog tersebut, Menkes membahas kriteria yang harus dipenuhi oleh Indonesia agar dapat menjadi negara maju.
Indonesia menetapkan sebagai negara maju adalah tujuan yang ingin dicapai saat Indonesia merayakan usia 100 tahun atau Indonesia Emas pada tahun 2045.
Menkes Budi menyatakan bahwa untuk mencapai target Indonesia Emas tahun 2045, Indonesia harus mencapai pendapatan per kapita sebesar 13 ribu dolar AS per tahun atau sekitar Rp 15 juta per bulan.
“Indonesia saat ini memiliki pendapatan per kapita sekitar Rp 5 juta per bulan. Jika Anda bertanya kepada seseorang sebelah Anda, berapa gajinya. Jika masih di bawah Rp 15 juta, berarti kita masih di negara berkembang. Oleh karena itu, untuk menjadi negara maju, kita harus mencapai pendapatan Rp 15 juta per bulan,” ujar Menkes Budi.
Menkes Budi melanjutkan dengan mengambil contoh dari sejarah bangsa dan negara lain di dunia, di mana semua negara maju saat ini seperti Korea, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis berhasil memanfaatkan peluang besar melalui jendela kesempatan (windows of opportunity) untuk mencapai status negara maju. Windows of opportunity terjadi saat negara mencapai puncak bonus demografi.
Puncak bonus demografi terjadi ketika mayoritas penduduk berada pada rentang usia produktif. Oleh karena itu, bonus demografi sangat penting karena memiliki potensi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang besar.
Jika suatu negara melewatkan puncak bonus demografi, maka dapat terjebak pada kategori middle-income country. Indonesia diharapkan akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030.
“Orang yang produktif, yang dapat menghasilkan pendapatan dan berkontribusi pada PDB (Produk Domestik Bruto), akan semakin sedikit, sehingga harus ditanggung oleh orang yang masih produktif. Oleh karena itu, puncak bonus demografi sangat penting. Jika kita melewatinya, kita akan terjebak di kategori middle-income country,” tambah Menkes Budi.
Selama diskusi, Menkes Budi juga memberikan pesan kepada peserta PK LPDP untuk menghilangkan budaya ketidakmampuan bekerja sama yang umum di Indonesia.
“Jadi, selagi masih muda, mari kita bersama-sama menghilangkan budaya negatif ini,” pesan Menkes Budi.
Menkes Budi mengakhiri diskusi dengan harapan agar para peserta belajar dengan baik di universitas tujuan mereka. Ia juga berharap agar tidak ada yang sakit dan tetap sehat setelah menyelesaikan pendidikan mereka, sehingga mereka dapat kembali memberikan kontribusi kepada Indonesia.
Pada PK angkatan ke-226, terdapat 39 orang dari bidang kesehatan yang akan melanjutkan pendidikan mereka baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan tujuan universitas yang beragam. [ary]