Fahira Idris Dorong Kemandirian Pangan di Kepulauan Seribu

Batara.info | Tidak mau ketinggalan dengan warga Jakarta yang tinggal di daratan, warga Kepulauan Seribu juga sedang giat-giatnya mengembangkan urban farming atau pertanian perkotaan. Melalui penerapan teknologi dan teknik pertanian inovatif, warga Kepulauan Seribu berhasil mengembangkan urban farming yang menghasilkan buah dan sayuran di lahan berpasir.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta mengungkapkan, urban farming sudah terbukti memiliki banyak manfaat bagi warga baik secara individu maupun komunitas. Bukan hanya solusi untuk kemandirian pangan keluarga terutama sayur, buah dan ikan air tawar, urban farming yang dikembangkan secara serius juga bernilai ekonomi.

banner 336x280

Itulah kenapa, di berbagai wilayah bahkan di Kepulauan Seribu urban farming terus digiatkan.

“Sudah jadi pemandangan biasa, melihat warga Jakarta yang ada di daratan panen hasil urban farming. Namun, ada yang nuansa yang berbeda saat melihat keriangan warga Kepulauan Seribu memanen buah dan sayur hasil urban farming. Melalui teknologi dan teknik pertanian yang inovatif, warga Kepulauan Seribu berhasil mengembangkan urban farming yang menghasilkan buah dan sayuran walau di lahan berpasir. Inisiatif urban farming ini harus terus didorong dan dimaksimalkan sehingga Kepulauan Seribu menjadi Pulau Mandiri Pangan,” ujar Fahira Idris di sela-sela kunjungan kerja DPD RI dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta (29/1/2024).

Menurut Fahira Idris, Kepulauan Seribu yang selama ini warganya dikenal sebagai nelayan penghasil perikanan dan pelaku wisata bahari, sejak beberapa tahun lalu juga sudah mengembangkan urban farming. Memang, untuk bahan pangan perikanan laut, warga kepulauan seribu tidak kesulitan mendapatkannya, tetapi untuk sayuran dan buah harus didatangkan dari daratan Jakarta dan luar provinsi.

Namun kini, dengan hadirnya urban farming, warga Kepulauan Seribu dapat memanen buah dan sayur dari lahan yang dikelola secara mandiri.

Selain secara bertahap mengurangi ketergantungan buah dan sayuran dari luar wilayah, urban farming di Kepulauan Seribu juga memudahkan akses bagi warga mendapatkan pangan yang segar dan bergizi. Ini artinya, potensi gangguan pasokan pangan ke wilayah Kepulauan Seribu akibat cuaca tidak lagi menjadi persoalan karena warganya sudah bisa memenuhi kebutuhan akan sayur dan buah-buahan sendiri.

“Ke depan, tentunya berkolaborasi dengan dinas terkait, kelompok tani, PKK dan tentunya warga, potensi urban farming di Kepulauan Seribu harus terus dimaksimalkan sehingga Kepulauan Seribu menjadi Pulau Mandiri Pangan yang kaya ikan laut, sayur dan buah. Bahkan jika dikelola secara berkelanjutan dan masif, urban farming ini bisa menjadi potensi ekonomi baru bagi warga Kepulauan Seribu,” pungkas Fahira Idris. [ary]

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *