Batara.info | Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan rasa duka yang mendalam atas bencana gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter yang terjadi di Noto, Jepang.
Berdasarkan laporan yang diterima, ada sekitar 60 gempa susulan telah terjadi usai gempa M 7,5. Gempa susulan juga dilaporkan dengan kekuatan bervariasi M 3 hingga M 6,1.
“Kepada pemerintah Jepang rasa keprihatinan sekaligus dukacita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa bencana gempa besar yang berpusat di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang,” kata Bamsoet kepada awak media, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Dalam kesempatannya, Bamsoet juga meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) untuk terus berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk memastikan kondisi warga Indonesia di sana dalam keadaan baik dan aman.
“Apakah ada WNI yang menjadi korban serta kesiapan KBRI ataupun KJRI dalam mempersiapkan evakuasi WNI,” ucapnya.
Karenanya, sambung Bamsoet, ia meminta supaya KBRI terus mengupdate informasi terkait kondisi pasca bencana gempa di Jepang, sekaligus terus mendata jumlah warga Indonesia yang terdampak juga berkoordinasi dan mengkoordinir sumbangan yang akan disampaikan kepada WNI yang terdampak.
“Sehingga pemerintah perwakilan RI dapat mengupayakan penyaluran bantuan yang dibutuhkan,” papar politikus Golkar ini.
Tak hanya itu, mantan ketua DPR RI pun meminta pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan upaya evakuasi WNI bila bencana gempa susulan di Jepang terus terjadi hingga mengancam keselamatan WNI yang tinggal di Jepang.
“KBRI setempat untuk terus memantau situasi dan kondisi pasca gempa di Jepang, disamping terus memberikan arahan kepada WNI agar tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami serta selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” pungkasnya. [Golkar/ary]