Foto : BBC.News
BATARA.INFOT, New York – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyinggung Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis (25/9/2025).
Dalam pidatonya, Netanyahu merujuk pada pernyataan penyemangat yang sebelumnya disampaikan Presiden Prabowo. Ia bahkan menyebut Prabowo sebagai contoh pemimpin Muslim yang memiliki pandangan ke depan.
Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa jika kelompok Hamas dan Hizbullah dapat dikalahkan, maka kolaborasi dengan negara-negara Muslim akan membuka peluang besar untuk melahirkan terobosan di berbagai bidang. Hal itu meliputi teknologi, sains, medis, pertanian, air, pertahanan, hingga kecerdasan buatan.
Pernyataan Netanyahu ini menjadi sorotan, mengingat jarang sekali seorang pemimpin Israel menyinggung secara positif pandangan seorang pemimpin Muslim di forum internasional sebesar Sidang Umum PBB.
Di Indonesia, respons publik pun bermunculan. Sejumlah pengamat politik menilai, disebutnya nama Presiden Prabowo dalam forum dunia menunjukkan pengakuan internasional atas peran diplomasi Indonesia. “Ini menandakan Indonesia mulai dipandang sebagai jembatan strategis di tengah konflik global, khususnya antara dunia Barat dan dunia Muslim,” ujar analis hubungan internasional, Ahmad Farhan.
Sementara itu, sebagian masyarakat menilai pernyataan Netanyahu harus direspons dengan hati-hati. Tokoh agama menekankan agar Indonesia tetap konsisten pada politik luar negeri bebas-aktif serta dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. “Apresiasi boleh, tapi jangan sampai mengurangi sikap Indonesia dalam memperjuangkan Palestina,” ujar KH. Mustofa, pengasuh pesantren di Jawa Tengah.
Reaksi beragam ini menunjukkan bahwa pidato Netanyahu tidak hanya bergaung di panggung PBB, tetapi juga menimbulkan diskursus hangat di tanah air mengenai posisi strategis Indonesia dalam diplomasi global.
