Sumber : Diolah sendiri
BATARA.INFO, Jakarta — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengirim pesan politik keras kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia meminta orang nomor satu di Indonesia itu segera mengambil langkah tegas menghentikan praktik buzzer yang dinilai kian merusak persatuan bangsa.
Pernyataan tersebut langsung menjadi sorotan warganet dan trending di media sosial. Banyak yang menilai, ini adalah “peringatan” dari mantan presiden kepada penerusnya agar tak membiarkan perpecahan tumbuh di ruang digital.
“Buzzer itu sekarang seperti jadi senjata untuk memecah belah. Kalau dibiarkan, bangsa kita akan semakin terpolarisasi. Saya minta Presiden tegas, jangan diam saja,” tegas Megawati dalam rekaman pernyataan yang beredar, Selasa (12/8/2025).
Data pantauan media sosial menunjukkan percakapan soal “buzzer” melonjak tajam dalam 12 jam terakhir, dengan ribuan komentar yang mayoritas mendukung penertiban akun anonim penyebar ujaran kebencian. Namun, sebagian netizen mengingatkan agar kebebasan berpendapat tetap dilindungi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Raka Pratama, menilai isu ini bisa menjadi ujian awal bagi kepemimpinan Prabowo. “Jika Presiden mampu meredam polarisasi digital, itu akan menjadi legacy yang kuat. Tapi jika dibiarkan, konflik sosial bisa merembet ke dunia nyata,” ujarnya.
Hingga berita ini dirilis, pihak Istana belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun sumber internal menyebut Presiden tengah mengkaji opsi regulasi dan penegakan hukum yang berimbang, agar tindakan tegas terhadap buzzer tidak disalahartikan sebagai pembungkaman kritik.
