Ketua MKD DPR RI Periode (2019 -2024) Komjen Polisi (Purn) Adang Daradjatun, saat memberikan sambutan, di acara MKD Awards 2024, hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (2/92024). Foto humas MKD.
BATARA.INFO – “ Untuk anggota DPR yang menerima Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Awards, ada beberapa item. Selain kehadiran, saat duduk menjadi wakil rakyat, berbicara yang berhubungan dengan tugas-tugas DPR, dalam konteks pembuatan UU, kegiatan APBN dan pengawasan. Jadi penilainnya sangat lengkap, dan tentu meminta pertimbangan dari fraksi apakah yang bersangkutan itu pantas menerima MKD Awards, baru setelah itu MKD menentukan siapa yang pantas mendapatkan MKD Awards,” tutur Ketua MKD DPR RI (2019 -2024) Komjen Polisi (Purn) Adang Dardjatun, ketika ditemui awak media usai perheatan MKD Awards 2024. Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024).
Masih diusai acara itu, Adang menekankan tentang senangnya etika menjadi penilaian penerima MKD Awards. “Jadi, saya mersa senang sekali, bahwa etika menjadi yang utama dalam penilaian penerima MKD Awards,” terangnya.
Depan duduk, kanan ke kiri ; Ketua MKD DPR RI Komjen Polisi (Purn) Adang Daradjatun, Wakil Ketua DPR RI Prof. Sufmi Ahmad Dasco, Wakil Ketua MKD, hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (2//9//2024). Foto humas MKD
“Saya juga berterimakasih kepada pimpinan DPR RI Pak Dasco yang hadir langsung di acara ini, dan yang menarik lainnya, bahwa hadir juga lembaga-lembaga pemerintah hadir, dan cukup menyenangkan, acaranya juga lengkap, baik dari DPR dan lembaga yang bekerjasama dengan lembaga DPR. Perguruan tinggi. Itu menggambarkan yang menurut saya secara pribadi, untuk menyaksikan siapa yang mendapat MKD Awards, dan saya menilai bahwa masalah etika menjadi perhatian masyaraat luas,” ucapnya.
Lebih-lebih yang disampaikan oleh narasumber yang berbicara, bahwa etika dan hukum berbeda. Dimana etika adalah suata hal yang mendasar dalam konteks suatu kehidupan yang diatur oleh masing-masing suatu kelompok, sementara hukum ada aturannya.
Ketika ditanya media, tentangan laporan dari masyarakat, Adang menejelaskan, bahwa laporan-laporan MKD semakin banyak, ketika ada laporan-laporan dari masyarakat. Yang mana tugas MKD, selalu mendengarkan secara seksama aduan pelapor dan terlapor. Mislany, apakah anggota DPR itu pantas masuk ke suatu tempat? Seteah mendapat laporan dari pelapor, maka MKD memanggil terlapor, dan dimintai keterangannya, apabila terbukti benar laporan dari masyarakat, maka anggoa DPR tersebut dapat diberi sanksi, tetapi apabila tidak benar, maka MKD memberitahu kepada pelapor bahwa laporan itu tidak benar.
Saat memberikan sambutan di acara MKD Awards, Adang menyatakan, bahwa kegiatan MKD Awards tahun 2024 ini, dilaksanakan di penghujung periode anggoa DPR RI (2019 – 2024). Walaupun keanggotaan berada di akhir periode, kegiatan tersebut (MKD Awards) tetap dilaksanakan agar apresisasi terhadap anggota DPR RI yang aktif menjunjung etika dalam melaksanakan tugas dapat menjadi contoh bagaiamana sebagai anggota dewan yang baik, terhormat, dan bermartabat.
MKD Awards ini adalah legacy (warisan) untuk MKD periode berikutnya, kita berharap, bahwa kegiatan di masa mendatang kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya, karena membangun peradaban etik, bagi anggota DPR itu tidak mudah, butuh pembiasaan, apresiasi, pengawasan dari MKD, dan yang terpenting pengawasan dari masyarakat ujarnya.
Penegakan Kode etik MKD tidak hanya dilakukan oleh sistem penindakan dengan memberikan sanksi, tetapi dlakukan oleh sistem pencegahan, dengan memberikan apresiasi kepada pejabat-pejabat anggota yang memang memenuhi persyaratan. Jika anggota DPR dapat dihargai, dia akan mengulang lagi kinerja itu, dan semakin banyak anggota DPR yang melakukannya ke dalam, maka kinerja DPR secara keseluruhan akan menjadi lebih baik, jelasnya.
Pemberian apresiasi dalam MKD Awards, merupakan bentuk pembudayaan, dari prilaku etis anggota Dewan. Pembudayaan berarti proses mengembangkan mengimplemenstasikan sebuah nilai etika dalam prilaku anggota Dewan.
Berbagai penelitian menyimpulkan, pembiasaan dengan standar tinggi lebih banyak berhasil, mencegah potensi pelanggaran daripada aturan yang rinci, ujarnya.
Yang jelas, sikap dan prilaku anggota DPR, lebih berhasil mencegah bentuk- bentuk prilaku tertentu. Karena itu, pendekatan budaya bertujuan membangun sistem etika yang didasarkan pada pandangan, bahwa dengan mencegah lebih baik daripada menghukum, tandasnya.
Pendekatan pembudayaan juga nerupakan proses internalisasi sebagai rupa untuk memberikan nilai kesadaran ke dalam diri penuh penghayatan, sehingga menjadi bagian kesadaran individu Internalisasi anggota Dewan memiliki stabndar etika yang harus dimiliki sebagai wakil rakyat, jika anggota dewan menjaganya, maka dia akan mampu menjaga konstituen yang memilihnya, sehingga tidak terbangun jarak antara wakil rakyat dengan basis yang memilihnya, ungkapnya.
Internalisasi juga, anggota DPR mampu menjaga martabat, kehormatan wakil rakyat, pungkasnya.
Hal terkait lainnya, check and balances dalam sistem demokrasi di Indonesia, proses internalisasi adalah mekanisme norma etik yang telah dilakukan anggota DPR. Hal ini dimaksudkan mendorong budaya politik.
Laporan-laporan MKD semakin banyak, ketika ada laporan-laporan dari masyarakat. Kemudian mengnai tugas MKD, ada pelapor dan terlapor, mislanya apakah anggota DPR itu pantas masuk ke suatu tempat, seteah mendapat lapran dari pelapor, maka MKDmemanggil terlapor, dan dimintai keterangannya, apabia terbukti benar laporan dari masyarakat, maka anggoa DPR dapat diberi sanksi, apabila tidak benar, maka MKD memberitahu kepada pelapor bahwa lapiran itu tidak benar.
Hadir diacara MKDAwards 2024, Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Ombudsman, Akademisi, DPR Provinsi, Kota dan Kabupaten.
Penerima penghargaan MKD Awards 2024 bersama Waki Ketua DPR RI, Prof. Sufmi Ahmad Dasco, Ketua MKD, Wakil Ketua MKD, hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024). Foto humas MKD
Berikut Penerima penghargaan MKD Awards 2024
Fraksi PDIP
Drs. UTUT ADIANTO
Fraksi Golkar
DYAH RORO ESTI, W.P., B.A., M.Sc.
Fraksi Gerindra
Dr. Ir. Hj. ENDANG SETYAWATI THOHARI, DESS., M.Sc.
Fraksi Nasdem
ROBERTH ROUW
Fraksi PKB
Dr. H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag., M.AP.
Fraksi Demokrat
Hj. ALIYAH MUSTIKA ILHAM, S.E., MAP
Fraksi PKS
H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.
Fraksi PAN
ABDUL HAKIM BAFAGIH
Fraksi PPP
EMA UMIYYATUL CHUSNAH