Batara.info | Pemprov Jawa Timur, terus fokus menurunkan angka kemiskinan. Salah satunya dengan menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Senin (8/1/2024).
Khofifah mengatakan, bansos tersebut diantaranya disalurkan melalui sejumlah program pengentasan kemiskinan dengan memberikan memperluas pelayanan dan penjangkauan yang optimal kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Khofifah pun mengungkapkan beberapa langkah yang dilakukan untuk menurunkan kemiskinan antara lain menurunkan beban pengeluaran rumah tangga miskin, meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, dan menekan angka kemiskinan di daerah kantong kemiskinan.
Penurunan beban pengeluaran rumah tangga miskin diwujudkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Plus dan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Yang mana pengelolaannya bersumber dari APBD Provinsi dibawah Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Secara khusus, tutur Khofifah, untuk program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, Pemprov Jatim telah menggelontorkan bantuan sebesar Rp1,5 juta untuk modal usaha kepada keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem. Pada tahun 2023, lanjut dia, bantuan ini diberikan kepada 15.374 PM di 15 kabupaten.
“Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil. Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan bahkan di bawah rata-rata nasional,” ujar Khofifah.
Kemiskinan ekstrem Jatim pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.
Menurut Khofifah, ini berkat kerja keras kita semua, termasuk pilar-pilar sosial Jatim yang telah ikut serta bersama-sama menurunkan kemiskinan.
“Kerja keras pilar sosial telah menunjukkan hasil yang luar biasa, terima kasih kepada pilar-pilar sosial yang telah bekerja dengan luar biasa,” demikian tutup Khofifah. [ary]