Batara.info | Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan (Bidnaker) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menyebut bahwa negara belum serius untuk mengatasi permasalahan pekerja migran. Hal ini ia sampaikan pada kegiatan Talkshow International Migrant Day 2023, Minggu, (24/12/2023).
“Jika ada warga negara yang dizalimi dan negara langsung melakukan upaya perlindungan yang konkret menyeluruh, saya yakin angka ketidakadilan yang begitu besar terhadap pekerja migran Indonesia kita bisa signifikan diatasi,” ujar Indra.
Namun yang terjadi sesungguhnya adalah political will pemerintah kurang untuk menangani permasalah pekerja migran ini. Bahkan pada beberapa kasus, keseriusan itu baru hadir setelah diviralkan atau adanya seruan luas di masyarakat.
“Jadi poin pertama dari PKS adalah persoalan kepemimpinan, persoalan keseriusan negara menyikapi permasalahan pekerja migran itu belum serius,” ujarnya.
Para pekerja migran ini telah memberikan kontribusi besar pada negara melalui devisa yang mencapai 159 triliun per tahun. Maka sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang serius dan kuat terhadap pekerja migran.
PKS sebagai partai politik sudah melakukan advokasi kebijakan dengan menuntut revisi UU Nomor 39 tahun 2004 yang belum cukup melindungi pekerja migran menjadi UU Nomor 18 tahun 2017 yang muatan perlindungannya lebih kuat. Namun hingga sekarang, implementasi peraturan ini belum maksimal dijalankan karena kurangnya keseriusan pemerintah.
“Lagi-lagi ini persoalan usernya. Regulasi sudah ada, penganggaran juga siap digelontorkan, tapi kalau komitmen negara belum memadai maka persoalan pekerja migran ini akan berulang dan terus berulang,” jelas Indra.
“Oleh karena itu, maka memang kita berharap ke depan pasangan AMIN bisa dimenangkan. Kami dari PKS melihat keseriusan Pak Anies dalam banyak hal itu teruji,” lanjutnya.
Selain memenangkan pasangan AMIN menjadi Presiden dan Wakil Presiden, memenangkan PKS juga penting untuk menjadi mitra DPR yang kuat dalam menyukseskan pemerintahan AMIN ke depan. [PKS/ary]
