Batara.info | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pintu perlintasan kereta api dan Pos Jaga jalur perlintasan langsung (JPL) 79 KM 63 +974 di Jalan Aruji Karta Winata, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/12/2023).
“Jadi perlintasan sebidangnya disiapkan, pos jaganya disiapkan tapi kewaspadaan masyarakat juga harus sama-sama dijaga, tidak boleh sembrono, jangan sembrono,” ujar Khofifah.
Khofifah menekankan, bersama-sama kita membangun penguatan layanan publik lebih baik lebih baik lagi, lebih aman lebih aman lagi.
Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para relawan penjaga perlintasan KA. Para relawan berperan membantu masyarakat untuk memberikan sinyal saat kereta sudah dekat.
Disebutkan Khofifah, tak jarang mereka harus berteriak dengan kencang hanya untuk memberikan peringatan agar semua bisa selamat. Mereka ingin memberi tahu kereta sudah dekat dan meminta masyarakat tidak nekat melewati perlintasan.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, semuanya telah memiliki perlintasan kereta api dan dilengkapi pos jaga.
Selain itu untuk percepatan peningkatan keselamatan perkeretaapian di jawa timur, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Pemkab/kota berupa pembangunan pintu perlintasan kereta api dan pos jaga sebanyak 37 unit
Di kabupaten Banyuwangi sendiri, terdapat 3 perlintasan yang dibangun oleh Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api pada JPL 20 Kalipuro, JPL 102 Kabat dan JPL 92 Rogojampi.
Dengan diresmikannya pintu perlintasan KA dan pos jaga JPL 79 kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, tutur Khofifah, seluruh perlintasan jalan provinsi di Jawa Timur telah dilengkapi dengan pintu perlintasan kereta api.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan Muhammad Faisal menyampaikan, terima kasihnya kepada gubernur Khofifah karena telah membantu membangun palang pintu kereta api di wilayah Singojuruh.
“Kita berterimakasih, karena sudah dibangun palang pintu ini. Kita sebagai pengguna jalan ya merasa aman kalau melewati perlintasan ini,” katanya.
Senada dengan itu, warga Gumirih, Masruroh menyampaikan, sebelum dibangun palang pintu rel kereta apa sering terjadi kecelakaan atau tabrakan yang menewaskan para pengguna jalan. [ary]