Foto : Google
Pemilu 2029 menyisakan waktu empat (4) tahun.Itu dari hitungan matematika.Namum, hitungan politik, persiapannya sudah dilakukan saat ini.Semua partai sudah melakukan hal tersebut.Demikian juga dengan partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), segala persiapan dari tingkat bawah sampai pusat sudah dilakukan.
Menuju ke arah itu, Ketua umum, Oesman Sapta Odang (OSO) menunjuk Benny Rhamdani alias BRANI sebagai Sekjen. Alasannya, selain kader terbaik, BRANI juga pekerja keras dan petarung, tegas OSO yang disampaikan ke media dan forum resmi partai.
Kini OSO dan BRANI punya tugas,.yakni meloloskan partai ini ke Senayan. Jika melihat rekam jejak keduanya. OSO pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau Senator .Demikian pula BRANI 3 Periode di DPRD Sulut, 1 Periode Senator dan 4 tahun di Kepala BP2MI. Bahkan, sebagai Kepala BP2MI ditangan BRANI anggran BP2MI bertambah, juga BRANI yang menghantar BP2MI menjadi lembaga Kementerian.
Tentu mengurus partai ini dan dibantu dengan pengurus lainnya, tak terlalu sulit Maka pemilu 2029, Hanura bakal lolos ke Senayan, demikian salah satu penggalan kalimat media BATARA.INFO dengan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, melalui sambungan telepon, Senin sore (30/6/2025).
BATARA.INFO , Jakarta – Kepemimpinan OSO dan BRANI di Partai Hanura menandai upaya konsolidasi internal untuk mengembalikan relevansi partai dalam konstelasi politik nasional.
Menurut Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa bahwa duet ini menunjukkan sinyal kuat ke arah rekonsolidasi kekuatan lama dengan semangat kebaruan
“OSO sebagai figur senior membawa legitimasi historis dan jaringan elite, sementara Benny yang dikenal sebagai aktivis dan birokrat loyalis pemerintah menambah daya tarik elektoral di kalangan akar rumput serta kelompok milenial nasionalis,” ucap Herry, Senin 30 Juni 2025.
Namun tantangan besar kata Herry tetap ada, terutama dalam membangun kembali kepercayaan publik.
“Ya pasti memperluas basis dukungan yang menyusut pasca kegagalan partai lolos ke parlemen dalam dua pemilu terakhir. Jika kepemimpinan OSO-Benny mampu mengelola partai secara demokratis, adaptif terhadap isu-isu kebangsaan, serta tak hanya bertumpu pada figur, maka Hanura masih berpeluang menjadi kekuatan alternatif di luar partai-partai besar yang mapan,” ucapnya.
Meskipun demikian Herry melihat ke depan, keberhasilan OSO dan Benny akan sangat ditentukan oleh dua hal.
“Pertama, kemampuan melakukan rebranding ideologis dan programatik yang menyentuh kebutuhan rakyat; kedua, kemampuan menjalin koalisi strategis tanpa kehilangan identitas,” pungkasnya.