MUI Resmikan Peluncuran Pesantren Lansia di Public Expose 2024 Rumah Zakat

Batara.info | Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud meresmikan peluncuran Program Pesantren Lansia dalam acara Public Expose 2024 yang diselenggarakan Rumah Zakat, Kamis (1/2/2024) di Hotel Sultan, Jakarta.

Program Pesantren Lansia adalah kolaborasi antara Rumah Zakat dengan MUI di bawah Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI. Sebelumnya di akhir Januari 2024 lalu, KPRK MUI bersama Rumah Zakat telah menyelenggarakan peletakan batu pertama Pesantren Lansia Cendekia di Cipayung Jakarta Timur.

“Pada hari ini, kita saksikan banyak program-program yang telah dan akan dilaksanakan Rumah Zakat, salah satunya yaitu Pesantren Lansia. Program tersebut bermitra langsung dengan MUI di bawah Komisi KPRK,” jelas Kyai Marsudi saat menyampaikan sambutannya.

Menurut dia, upaya pembangunan dan pengembangan Pesantren Lansia adalah bagian dari birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua. Dengan semangat tersebutlah kerja sama ini dibangun dan tengah diwujudkan bersama.

Kyai Marsudi menambahkan, fenomena yang ada di masyarakat saat ini banyak orang tua yang ditinggalkan anaknya. Mereka tidak terurus, tidak tau keluarganya dimana, bahkan juga terlantar di jalanan.

Dia juga memberikan selamat kepada KPRK MUI yang terus berupaya berjejaring dengan berbagai pihak, khususnya dengan mengadakan Program Pesantren Lansia. Semangat tersebut harus didukung berbagai pihak.

“Bismillahirrahmanirrahim ground breaking Pesantren Lansia dengan ini dinyatakan dimulai, al-Fatihah,” kata dia.

Selain meresmikan Program Pesantren Lansia, Kyai Marsudi juga turut meresmikan campaign Rumah Zakat yaitu “Bersama Wujudkan #ManfaatHebat”. Melalui campaign ini, Rumah Zakat berkomitmen untuk lebih meluaskan lagi sasaran manfaatnya bagi masyarakat.

“Saya banga pada bapak dan ibu yang terus memajukan usaha agar zakat infak ini sampai pada sasarannya. Karena pada dasarnya semasa hidup kita harus punya peninggalan dan legacy. Melalui zakat dan infak inilah yang bisa jadi peninggalan kita di akhir hayat nanti,” ujar dia. [MUI/ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *