MUI Dorong Masyarakat Indonesia Tingkatkan Kepekaan Isu Internasional di 2024

Batara.info | Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kepekaan terhadap isu internasional di 2024.

Hal ini disampaikannya dalam diskusi “Refleksi Tahun 2023 dan Harapan Tahun 2024” yang diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Buya Hamka MUI, Rabu (10/1/2024).

“Islam mendorong tiap umatnya untuk bermuhasabah diri. Melalui muhasabah, kita melatih kepekaan terhadap permasalahan yang ada, termasuk di dalamnya isu-isu dunia internasional,” beber Buya Amirsyah.

Dia juga menekannya pentingnya muhasabah diri yang termaktub dalam Al-Qur’an surah al-Hasyr ayat 18. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Terkait dengan permasalahan internasional, Buya Amirsyah juga mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk mengambil peran lebih. Sebab, tidak dapat dipungkiri, persoalan di Timur Tengah seperti Palestina, Afghanistan, Suriah, dan yang lainnya masih terus bergulir.

Menanggapi hal ini, dia menyebut kepekaan umat Islam perlu diasah dan diolah melalui muhasabah diri. Sehingga pada akhirnya, masalah di negara-negara tersebut, serta juga islamophobia yang terjadi di berbagai negara dunia dapat diatasi.

“Kita tidak bisa lepas dengan persoalan dunia internasional. Begitu juga dunia internasional akan tetap berkaitan dengan persoalan di Indonesia,” tegasnya.

Buya Amirsyah menyebut, MUI telah melakukan langkah-langkah konkret dalam mengambil peran di dunia internasional, khususnya konflik-konflik di Timur Tengah. Misalnya, bantuan yang disalurkan kepada rakyat Palestina yang akhir tahun lalu didistribusikan.

Oleh sebab itu, dia berharap upaya yang dilakukan oleh MUI dapat dijadikan contoh oleh umat Islam di Indonesia terkait merespons persoalan dunia yang tengah dihadapi. Buya Amirsyah juga menekankan masyarakat Indonesia harus menjadi problem solver bukan problem maker dalam setiap masalah dan situasi yang tengah dihadapi. [MUI/ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *