Batara.Info – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong peningkatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Terlebih dengan penduduk muslim terbesar di dunia atau sekitar 237,5 juta jiwa warga negara Indonesia yang beragama Islam, pengembangan perekonomian syariah di Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan.
“Peringkat Indonesia di sektor ekonomi syariah terus meningkat. Global Islamic Economic Indicator (GIEI) mencatat Indonesia berhasil meraih posisi pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023. Sebelumnya, di tahun 2022 Indonesia hanya berada di peringkat 4. Sementara Islamic Finance Development Report Tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh aset keuangan syariah global,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Al-Ittihadiyah di Jakarta, Selasa (9/1/24).
Pengurus Al-Ittihadiyah yang hadir antara lain Ketua Bidang informasi, Komunikasi & Teknologi
Al Ittihadiyah Agus Wijaksono, Ketua Bidang Kaderisasi & Pendidikan Zarmansyah, Sekjen Muslimat Al Ittihadiyah Yesi Martaleni dan Ketua Barisan Muda Al Ittihadiyah.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, industri keuangan syariah di tanah air juga menunjukan peningkatkan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp 2.450,55 triliun atau sekitar US$ 163,09 miliar per Juni 2023. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37% (yoy) dengan market share sebesar 10,94% terhadap total keuangan nasional.
“Sementara pangsa pasar industri perbankan syariah naik menjadi 7,31% dari total industri perbankan nasional. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh 13 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, dan 171 BPRS dengan sebaran porsi aset 65,78% Bank umum syariah, 31,68% unit usaha syariah dan BPRS sebesar 2,54%,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, dari sektor pasar modal syariah, per akhir Agustus 2023, pangsa pasar produk sukuk korporasi, sukuk negara dan reksa dana syariah mencapai 12,7%. Sedangkan pangsa pasar saham syariah telah mencapai 56% terhadap seluruh saham yang tercatat di bursa efek indonesia.
“Indonesia juga telah memiliki 3 kawasan industri halal di provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. Hal ini menjadi salah satu fondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub serta salah satu pemain utama ekonomi syariah di tingkat global,” pungkas Bamsoet.