Batara.info | Selama 2019-2023 nilai transaksi misi dagang yang diselenggarakan Pemprov Jatim baik dalam dan luar negeri mencatatkan nilai sebesar Rp11,47 triliun.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Jumat (5/1/2024).
Lebih detilnya, tutur Khofifah, transaksi misi dagang dalam negeri mencatatkan nilai Rp10,17 trilun dengan jumlah transaksi 1.641 kali. Sementara misi dagang luar negeri yang digelar mulai tahun 2022 digelar di empat negara yaitu Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste dan Hong Kong.
“Misi dagang luar negeri tersebut mencatatkan nilai Rp1,3 triliun dengan jumlah 39 transaksi,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah, dengan beberapa komoditi antara lain, sambal lauk, kacang hijau, fozen ayam/bebek, bumbu, rempah rempah, mie kering, kopi, minyak goreng, alpokat, manggis, kacang mete, aneka kripik buah, bakso, frozen fish, kelapa dan sarang burung walet.
Khofifah mengatakan, misi dagang ini juga merupakan salah satu cara menjalin kerja sama yang efektif. Karena di sini, tambah dia, para trader bisa langsung bertemu dengan buyer. Mereka dapat mengenalkan produknya hingga menjalin kerja sama.
Menurut Khofifah, misi dagang merupakan sebuah upaya untuk menemukenali keunggulan kompetitif dan komparatif dari masing-masing provinsi di seluruh Indonesia. Terlebih, sambung Khofifah, pasar dalam negeri merupakan pasar yang sangat besar, yang mana 270 juta masyarakat Indonesia adalah market yang luar biasa.
“Ekspor ke luar negeri memang penting, namun Jawa Timur terus menguatkan perdagangan antarpulau dan provinsi se-Indonesia dengan jumlah market yang sangat besar,” demikian tutup Khofifah. [ary]