Foto : Tangkapan Layar Youtube UBK
BATARA.INFO, Jakarta – “Saya diterima di dua Universitas; Pajajaran (baca : Unpad) dan IPB, tapi saya ambil Padjajaran yang di Bandung ambil jurusan Psikologi (1965 – 1967), karena politik, saya tidak bisa meneruskan, walaupun saya anak Presiden pertama, Soekarno, saya juga pingin pintar,” tutur penyandang 3 gelar Profesor dan 10 Dr.(H.C) dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri, mengisahkannya dalam orasi ilmiahnya dihadapan 507 wisudawan dan wisudawati dan tamu undangan lainnya, di acara Dies Natalis ke-26 Universitas Bung Karno (UBK), Auditorium Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu siang (26/11/2025).
Lanjut Wapres ke-8 RI, “Saya, sebenarnya iri kepada kalian, karena bisa di wisuda, untuk itu kalian harus bangga.
Kisah terkait kampus UBK, kata anggota DPR RI (1 Oktober 1999 – 21 Oktober 1999), sejak 1983 izinnya sudah lengkap, tapi lagi-lagi karena politik tidak bisa dibuka, setelah menunggu 16 tahun, tepatnya 1999 di era pemerintahan Presiden ke-3 B.J.Habibie baru di buka.
Kisah menyedihkan lainnya, saat ayahnya, Soekarno di penjara oleh Belanda, dan saat orde baru mulai muncul, Bung Karno di isolasi dan tidak boleh menemuia siapapun. Padahal, saat itu, ayahnya bisa saja melawan, dan itu pernah saya tanyakan kepada ayahnya, kenapa tidak melawan, ayahnya menjawab, tidak mau terjadi perang saudara, dan bila terjadi perang saudara, pihak dari luar memanfaatkannya.
Di orasi ilmiah dies natalis ke-26 UBK, Megawati meminta kampus ini untuk sering- sering mengunjungi Taman Makam Pahlawan yang banyak dimakamkan, tapi tidak ada nama di batu nisannya. Bukan hanya itu saja, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (disingkat Ketua Dewan Pengarah BPIP) meminta mahasiswa dan dosen untuk membaca buku dibawah bendera revolisi serta Menjag Api Perjuangan Bung Karno dan melaksanakan ajarannya.
Acara dies natalis ke-26 UBK tersebut dihadiri tokoh penting sejumlah anggota DPR RI, Panda Nababan, Once Mekel penyanyi eks grup Dewa yang juga anggota DPR RI, PutraNababan, Guntur Romli, Hakim MK, Arief Hidayat, Guruh Soekarnoputera, Sukmawati Soekarnoputeri, Walikota Batam.
