Di Acara Dies Natalis ke-26 UBK, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno, Romy : Gunakanlah Pisau Analisa Bung Karno

Foto : Tangkapan Layar Youtube UBK

BATARA.INFO, Jakarta –  Kalian yang berjumlah 507 lulusan sarjana dan magister hukum Universitas Bung Karno (UBK) bukan puncak prestasi akademik, tetapi menjadi titik awal perjalanan kalian dalam mengabdi kepada bangsa, sebagai  generasi yang akan menentukan wajah Indonesia ke depan dan pewaris gagasan besar Bung Karno yang tidak boleh hanya berhenti sebagai teori dalam kelas, tapi harus menjadi cahaya yang menerangi langkah bangsa. Saya juga ingin menegaskan bahwa lulusan UBK harus siap membangun Indonesia Raya. Maka dari itu persiapkanlah diri kalian menjadi pemimpin yang berintegritas persiapkanlah menjadi profesional yang kompeten persiapkanlah dirimu menjadi anak bangsa yang tidak hanya mencari pekerja tapi harus menciptakan perubahan, tutur Ketua Dewan Pembina Yayasan Soekarno, Romy Hendra Rahtomo Soekarno biasa disapa Romi dalam sambutannya di acara dies natalis ke-26  UBK,  yang disaksikan langsung oleh Presiden ke – 5 RI, Megawati Soekarnoputeri, Balai Sudirman,  Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

UBK yang menyandang satus Soekarno,  bagi anggota DPR RI ini, bukan hanya sebagai seorang Presiden pertama RI, ataupun kakek. Melainkan seorang yang punya kompas kehidupan buat aktivitas dan jatidirinya. Atau untuk konteks kekinian, ajaran Bung Karno digunakan  sebagai pisau analisanya, jelasnya.
Romi meminta dengan sangat para civitas akademika UBK, khususnya para wisudawan dan wisudawati untuk memakai pisau analisa ajaran Bung Karno dalam setiap langkah kehidupannya.

Mau kalian lulusan dari ekonomi, sosial politik, teknik,  komputer, dan hukum. “Kalau kalian pengacara jadilah pembela rakyat bukan pembela modal kalau kali yang menjadi ekonomi jadilah penjaga kedaulatan pangan bukan sengaja penyusun. Kalau kalian programmer jadilah pencipta sistem bukan buruh digital bagi korporasi asing kalian adalah ideologi yang bersenjatakan ilmu Bung Karno,” tandasnya.

Yang jelas dan pasti kata mantan DJ, kini politikus dan pengusaha tersebut, dengan pernyataan yang disesuaikan ala gaya Bung Karno, bahwa  untuk zaman digital, bangsa yang tidak menguasai teknologi akan diperintah oleh bangsa yang menguasai teknologi, sehingga  data bangsa tersebut akan dijadikan komoditas oleh bangsa lain.

Maka dari itu, generasi yang tidak hanya merdeka di atas ijazah tapi merdeka di atas algoritma diatas pikiran di atas tindakan bangun Indonesia yang berdaulat, tuturnya.

Hal terkait lainnya, dies natalis kali ini mengangkat tema menjaga api perjuangan Bung Karno, bukan sekedar semboyan. Melainkan,  kalian ini adalah pengingat bahwa api perjuangan yang diwariskan sang proklamator tidak boleh padam oleh zaman dan tidak boleh   surut oleh perubahan global.

Perjuangan itu adalah keberanian kemandirian dan cinta tanah air. Pasalnya, nilai-nilai inilah yang menjadi dasar pemikiran Bung Karno yang terus relevan sampai saat  ini.

Acara dies natalis ke-26 UBK tersebut dihadiri dan memberi orasi ilmiah, Presiden ke-5 RI, Prof.Dr (H.C) Megawati Soekarnoputeta, juga keluarga besar bung Hatta ; Prof.Meutia Hatta dan Dr.Halida Hatta, serta tokoh lainnya ; Opung Panda Nababan, Once Mekel penyanyi eks grup Dewa yang juga  anggota DPR RI, Putra Nababan, Guntur Romli, Hakim MK, Arief Hidayat, Guruh Soekarnoputera, Sukmawati Soekarnoputeri, Walikota Batam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *