Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany. Foto : Nap/Andri.
BATARA.INFO, Tangerang Selatan – Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya keseimbangan antara fasilitas pendidikan dan pemenuhan gizi siswa dalam program Sekolah Rakyat (SR). Hal ini disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, saat melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Tangerang Selatan, Banten, Rabu (17/9/2025).
Selly menilai fasilitas sekolah yang digunakan saat ini sudah cukup memadai meski masih bersifat sementara. “Hari ini kita sudah melihat fasilitas sekolah rakyat untuk Provinsi Banten. Kalau kemarin untuk Kabupaten Lebak. Kalau dilihat sekolah sementara yang dimiliki oleh Provinsi Banten ini, karena sifatnya sementara, saya pikir ini sudah sangat bagus dan memadai untuk menampung sekitar 141 siswa,” ujar Selly.
Meski demikian, politisi PDI Perjuangan itu menekankan agar fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya untuk menunjang proses belajar, tetapi juga untuk membangun karakter moral dan spiritual siswa.
Selain fasilitas, Selly juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi bagi para siswa. Menurutnya, kualitas dan keseimbangan gizi yang diberikan harus menjadi perhatian serius pemerintah. “Dari laporan yang kami terima, banyak masukan terkait menu makanan untuk siswa yang perlu diperbaiki. Jika gizi yang mereka terima tidak sesuai kebutuhan, hal itu bisa berdampak pada kesehatan sekaligus kualitas pendidikan mereka,” jelasnya.
Tak hanya soal gizi, Selly juga menekankan perlunya evaluasi dalam mekanisme penerimaan siswa Sekolah Rakyat. Ia menilai kriteria penerimaan sebaiknya tidak hanya berdasarkan data Desil, tetapi juga mempertimbangkan rata-rata lama sekolah di tiap daerah.
“Yang harus dikritisi adalah apakah siswa-siswa yang direkrut sudah tepat pada Desil-1 dan Desil-2. Sebab rata-rata lama sekolah di Banten masih 9 tahun, dengan sebaran yang tidak merata. Beberapa daerah seperti Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang masih memiliki tingkat lama sekolah yang rendah. Daerah-daerah ini seharusnya mendapat prioritas dibanding Tangerang Selatan atau Kota Tangerang,” tegasnya.
Selain itu, Selly meminta agar siswa yang diterima benar-benar berasal dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). “Yang paling krusial adalah memastikan siswa yang diterima benar-benar masuk dalam DTSEN. Karena ternyata masih banyak keluarga dalam DTSEN yang belum pernah mendapatkan bantuan program apapun dari pemerintah,” pungkasnya.
