Batara.info | Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera memberantas judi online. Masyarakat miskin yang paling banyak menelan dampaknya.
“Saya minta semua pihak, baik Polri, Kominfo, dan sebagainya, turut bahu membahu berantas judi online ini. Banyak yang sudah hilang akal dan kewarasan karena judi online,” ungkap Sahroni dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).
Sahroni mengungkapkan itu terkait gaji 126 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang dibawa lari bendahara panitia pemungutan suara (PPS) berinisial MH senilai Rp115 juta untuk modal judi online. Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
“Kejadian KPPS membawa kabur uang honor timnya ini sangat bikin miris. Kasihan seluruh tim capek-capek kerja siang malam jadi petugas KPPS, namun honornya langsung ludes gara-gara judi online,” ujar Sahroni.
Legislator NasDem dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu melihat judi online sudah mencapai tahap merusak kehidupan masyarakat. Para pecandu judi online bakal menghalalkan segala cara agar bisa terus bermain.
“Ini memang sudah seperti penyakit, apalagi bagi mereka yang kecanduan. Ada yang tega nilep duit KPPS, ada yang nekat ngutang sama tetangga, ada yang nekat berbuat kriminal, macam-macam. Dan mereka ini rata-rata masyarakat ekonomi kelas bawah, yang kadang untuk hidup pun pas-pasan sebetulnya,” tukas Sahroni yang diprediksi akan masuk “Senayan” lagi.
Menurut Bendahara Umum Fraksi Partai NasDem DPR RI itu, pemerintah harus membasmi judi online. Jika tidak, masyarakat bakal selalu memainkan permainan haram tersebut.
“Jadi tolong aparat lebih galak berantas situs judi online. Ini enggak akan pernah selesai selama situsnya masih bisa diakses,” ujar dia. [Nasdem/ary]