Anies-Muhaimin Deklarasi, Fahira Idris: Publik Menunggu Capres/Cawapres Lain

Batara.info | Walau masa pendaftaran calon presiden/wakil presiden (capres/cawapres) untuk Pilpres 2024 baru bakal dimulai pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023 mendatang, tetapi partai politik atau gabungan partai politik yang saat ini sudah membentuk poros atau koalisi diharapkan segera mendeklarasikan pasangan capres/cawapresnya.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, deklarasi Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar diharapkan mendorong poros atau koalisi lain untuk segera menetapkan dan mendeklarasikan capres/cawapresnya. Semakin cepat publik mengetahui siapa saja pasangan kandidat yang akan berlaga pada Pilpres 2024 semakin baik, agar memberi waktu yang luas kepada publik ‘menguliti’ rekam jejak dan gagasan para pasangan.

“Saat ini antusiasme rakyat terhadap Pemilu terutama Pilpres 2024 cukup besar. Antusiasme ini harus dimanfaatkan sebagai pendidikan politik. Oleh karena itu, saya berharap poros atau koalisi lain tidak menetapkan pasangan capres/cawapres di last minute atau di akhir masa pendaftaran, tetapi sebelum masa pendaftaran dimulai. Ini penting agar rakyat punya waktu lebih panjang menilai siapa yang paling rasional dia pilih memimpin Indonesia lima tahun mendatang,” ujar Fahira Idris melalui keterangan tertulisnya (3/9/2023).

Menurut Fahira Idris, masa kampanye Pilpres 2024 yang hanya akan berlangsung selama 75 hari, yaitu 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 terbilang singkat bagi publik untuk menilai terlebih jika ada lebih dua pasangan capres/cawapres.

Oleh karena itu, semakin cepat capres/cawapres deklarasi, semakin panjang waktu bagi publik menggali rekam jejak dan gagasan calon pemimpin mereka. Di sisi lain juga, semakin cepat capres/cawapres dideklarasikan, akan menguntungkan kandidat karena bisa langsung menyosialisasikan gagasannya lewat berbagai panggung akademis seperti yang sudah digelar oleh FISIP UI.

“Jadi sebenarnya, semakin cepat capres/cawapres deklarasi menguntungkan kandidat karena mereka bisa lebih banyak waktu menyampaikan gagasannya di berbagai panggung akademis dan forum lainnya. Saat ini, rakyat semakin cerdas karena tidak lagi akan memilih capres/cawapres berdasarkan popularitas tetapi sejauh mana gagasannya dan solusinya konkret untuk pemerataan keadilan di Indonesia,” ujar Senator Jakarta ini. [ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *