Penulis : Gembong Wiroyudo
BATARA.INFO, Jakarta – Di tengah arus informasi yang makin deras dan seringkali membingungkan publik, peran media pemerintah menjadi sangat penting sebagai rujukan utama komunikasi resmi negara. Namun, muncul pertanyaan strategis: perlukah media pemerintah seperti TVRI, RRI, dan Kantor Berita ANTARA disatukan dalam satu wadah komunikasi satu pintu?
Argumen Kuat untuk Konsolidasi
Penyatuan media pemerintah dapat menciptakan konsistensi narasi kebijakan nasional, terutama dalam situasi krisis, bencana, atau momen penting kenegaraan. Selain itu, konsolidasi berpotensi menciptakan efisiensi anggaran dan sumber daya, serta meningkatkan daya saing dengan media swasta yang kini dominan secara digital dan visual.
Melalui satu pintu komunikasi, pemerintah bisa menghindari tumpang tindih informasi antar-lembaga, mempercepat pengambilan keputusan editorial, dan menghadirkan informasi yang lebih terstruktur bagi masyarakat.
Risiko Sentralisasi dan Kehilangan Identitas
Namun demikian, penyatuan struktural juga memiliki risiko: sentralisasi berlebihan bisa menciptakan kesan media sebagai alat propaganda, bukan sebagai pelayan informasi publik. TVRI, RRI, dan ANTARA memiliki karakter dan sejarah yang berbeda, yang seharusnya dijaga agar tetap relevan dengan segmen audiens masing-masing.
Indonesia memerlukan media pemerintah yang profesional dan kredibel—bukan sekadar corong kekuasaan.
Solusi: Integrasi Fungsional, Bukan Fusi Struktural
Alih-alih melebur menjadi satu institusi, solusi yang lebih tepat adalah koordinasi fungsional melalui badan koordinatif nasional. Model ini telah diterapkan oleh negara-negara demokratis, seperti BBC Trust di Inggris atau PBS Board di Amerika Serikat.
Langkah-langkah strategis bisa dimulai dengan:
Membentuk Forum Redaksi Media Pemerintah untuk menetapkan arah kebijakan editorial bersama.
Membangun platform digital terintegrasi untuk konten nasional lintas kanal (TV, radio, teks, daring).
Mengembangkan standar narasi isu strategis tanpa menghilangkan keragaman pendekatan dan gaya masing-masing media.
Penutup
Komunikasi publik negara memang harus lebih terkoordinasi dan efektif. Tapi bukan berarti semua harus dilebur menjadi satu. Yang lebih dibutuhkan adalah kesatuan visi, bukan keseragaman bentuk. Pemerintah butuh media yang kuat dan dipercaya, bukan media yang hanya satu suara.